
Mengapa Kita Harus Peduli terhadap Perubahan Iklim?
Perubahan iklim tidak bisa terlepas dari aktivitas manusia di bumi. Maka dari itu, sebagai makhluk hidup yang tinggal di bumi, manusia harus merawat keseimbangan alam dengan bertanggung jawab terhadap efek yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Selain itu, apabila terus ditelantarkan tanpa pengendalian, maka keberlangsungan hidup makhluk hidup di bumi dapat terancam. Terdapat berbagai efek bencana alam yang dapat terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Maka dari itu diperlukan kesadaran diri untuk mengetahui urgensi mitigasi perubahan iklim. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa dalam waktu dekat, antara tahun 2030 dan 2050, perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan tambahan 250.000 kematian per tahun akibat hal-hal seperti kekurangan gizi, penyakit yang ditularkan oleh serangga, dan stres akibat panas. Data World Bank memperkirakan bahwa perubahan iklim dapat menggusur lebih dari 140 juta orang di negara asal mereka di Afrika sub-Sahara, Asia Selatan, dan Amerika Latin pada tahun 2050. Tetapi sejauh mana krisis iklim mengubah hidup kita bergantung pada apakah para pemimpin global memutuskan untuk mengambil jalan yang berbeda. Jika kita gagal mengekang emisi gas rumah kaca, para ilmuwan memperkirakan pemanasan dahsyat 4,3 derajat Celcius (atau sekitar 8 derajat Fahrenheit) pada akhir abad ini. Seperti apa dunia yang hangat itu? Perang atas air. Rumah sakit yang padat untuk melawan penyebaran penyakit. Perikanan yang runtuh. Terumbu karang mati. Gelombang panas yang lebih mematikan. Ini hanyalah beberapa dampak yang diprediksi oleh para ilmuwan iklim.
Apa Dampak dari Perubahan Iklim?
Perubahan iklim dapat menyebabkan dampak negatif dan positif dalam berbagai bidang kehidupan makhluk hidup. Bagaimana perubahan iklim dapat menyebabkan bencana? Berikut ini dampak yang akan dirasakan makhluk hidup apabila terjadi peningkatan perubahan iklim secara terus menerus:
Dampak Negatif Perubahan Iklim

Dampak Positif Perubahan Iklim

Kendati perubahan iklim membawa dampak negatif yang signifikan, namun, di beberapa wilayah, perubahan iklim dapat memberikan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat seperti halnya :
Walaupun terdapat 2 sisi yang berbeda dari perubahan iklim, tak dapat dipungkiri jika perubahan iklim masih menjadi isu yang memerlukan pengawasan untuk keselamatan masyarakat. Maka dari itu diperlukan penilaian untuk memastikan tahap perubahan iklim suatu negara agar dapat diantisipasi sesegara mungkin. Penilaian ini memerlukan indikator assesmen untuk menentukan kondisi suatu negara terkait perubahan iklim
Apa indikator penilaian kemajuan perubahan iklim negara?

Perubahan iklim merupakan isu internasional yang harus ditangani dengan membentuk kerja sama dari berbagai pihak dunia. Maka dari itu, dibuatlah perjanjian sebagai bentuk komitmen negara untuk menunjukan kontribusinya dalam menangani isu perubahan iklim. Salah satunya adalah Perjanjian Paris yang mulai berlaku pada tanggal 4 November 2016 dan diikuti oleh 196 pihak dari seluruh dunia Tujuan utamanya adalah untuk menjaga peningkatan suhu rata-rata global jauh di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri dan mengupayakan untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5°C di atas tingkat pra-industri. Untuk menunjang pemenuhan tujuan utama Paris Agreement, diperlukan adanya alat asesmen untuk mencatat dan mengukur kemajuan kontribusi yang dilakukan oleh pihak-pihak perjanjian. Climate Change Performance Index (CCPI) merupakan sebuah framework yang digunakan untuk mengukur usaha negara dalam mitigasi perubahan iklim. Asesmen dilakukan dengan menjadikan 4 bidang sebagai indikator dalam CCPI; Emisi Gas Rumah Kaca (GHG Emissions), Pembaruan Energi (Renewable Energy), Penggunaan Energi (Energy Use), dan Kebijakan Perubahan Iklim (Climate Policy). Metodologi asesmen terdiri dari 40% GHG Emission, 20% Renewable Energy, 20% Energy Use, dan 20% Climate Policy dengan 14 indikator. Berikut adalah indikator penilaian indeks CCPI: